Wednesday, November 01, 2006

ONE NIGHT WITH THE KING*)


ONE NIGHT WITH THE KING*)
(Kitab Ester )

Ada orang mengatakan “Lakukan hari ini apa yang baik yang hendak engkau lakukan hari ini, jangan tunggu sampai hari esok, atau untuk selama-lamanya engkau tidak pernah akan melakukannya” Artinya bahwa setiap kita yang hidup di dunia ini memiliki momen penting yang dapat kita gunakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang baik dan bermanfaat, namun jika momen tersebut tidak kita hargai dan pergunakan, dengan baik maka hasilnya adalah penyesalan untuk selama-lamanya. Kesempatan sering kali hanya berlaku satu kali.

Ester merupakan seorang sosok wanita yang telah mempergunakan kesempatan itu, walaupun di dalam prakteknya tidak segampang minum seteguk air atau memakan sesuap nasi. Apa yang dikerjakan Ester, sehingga karyanya patut dihargai dan dicatat dalam sejarah hingga hari ini?

1. One Night With The King, Ester terpilih menjadi ratu menggantikan wasti.

Sebelum jaman Ester, rupanya orang-orang Yahudi mengalami perang saudara sehingga bangsa Yahudi sendiri terbagi menjadi dua bagian. Kerajaan bagian Utara dan bagian Selatan. Kerajaan Utara biasanya disebut Israel dan Kerajaan Selatan disebut Yehuda. Raja-raja di dalam kedua kerajaan itu kebanyakan tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, itu sebabnya Allah membawa penghukuman kepada mereka.

Yekhonya yang juga dikenal dengan nama Yoyakhin, raja muda yang memerintah th 597 SM. Namun sayang, ia hanya berkuasa selama tiga bulan saja sebelum Nebukadnezar dari Babel datang menyerang dan mengirimnya ke Babel beserta harta karun di Bait Suci. (2 Raja 24 : 8-17). Nah sebelas tahun kemudian, ia datang lagi menyerang dan sekaligus menghancurkan Yerusalem serta menawan orang-orang Yahudi di Babel. Sedangkan kerajaan Babel sendiri kemudian jatuh ke tangan raja Media dan Persia pada th 539 SM. Ahasyweros menjadi raja di kerajaan Media dan Persia th 485 SM sekitar seratus tahun setelah kejatuhan Yerusalem.

Kitab Ester merupakan sebagian kecil sejarah kehidupan orang Yahudi yang hidup dalam pengasingan di Persia. Uniknya kitab Ester ini tidak mencatat nama Tuhan atau Allah, sehingga ada beberpa teolog, termasuk Martin Luther menghendaki agar kitab ini diocopot saja dari Alkitab. Namun, kitab Ester ini mencatat kisah yang mengagumkan, dan ini merupakan bukti campur-tangan dan intervensi Tuhan sehingga kita tetap mempertahan kitab ini.

Dalam kisah Ester nanti kitya juga akan menjumpai beberpa tokoh penting, misalnya raja Ahasyweros (raja Media Persia), Mordekhai (saudara Ester yakni anak pamannya yang lebih tua dari dia, sehingga nantinya beliau yang mengasuih Ester, karean kedua orang tua Ester telah meninggal dunia), Haman (si biang kerok yang hendak melenyapkan ornag Yahudi) dan Ester ( Sang pengganti ratu Wasti) sendiri.

Pada tahun ke tiga tatkala raja Ahasyweros memerintah, ia mengadakan pesta. Para pembesar diundang untuk hadir. Selain itu juga diadakan pameran segala harta kekayaannya selama seratus delapan puluh hari (lih ay 4). Sementara pada waktu yang sama ratu wasti juga mengadakan pesta, beliau mengundang tenam-teman wanitanya. Selain itu juga diadakan tujuh hari pesta secata khusus, pada hari ke tujuh , raja Ahasyweros ingin kalau ratu wasti hadir dengan mengenakan pakaian ratunya, sebab wajah ratu wasti sangat elok. Tetapi entah kenapa ratu Wasti tidak memenuhi undangan tersebut, dengan kata lain ia menolak. Hal inilah yang membuat kekesalan dan kegeraman raja. Oleh karena itu raja memutuskan bahwa untuk selama-lamanya ia tidak akan bertemu dengan ratu wasti, karena kelakuannya dianggap penghinaan terhadap suami dan para pembesar Istana (Ester 1 : 19). Namun di dalam pasal 2, raja Ahasyweros sudah redah amarahnya, sehingga ia mengingat kembali akan ratu wasti itu. Tetapi sayangnya ia sudah mengambil keputusan sehingga tidak ada pengharapan lagi bertemu dengan wasti tersebut. Melihat keadaan demikian maka para biduanda di kerajaan mengusulkan agar dikumpulkan para wanita cantik sejagat dan meminta raja memilih seorang yang berkenan menggantikan wasti. Atas dorongan Mordekhai, maka Ester memakai kesempatan ini untuk ikut di dalam kontestan tersebut, padahal ia adalah orang Yahudi namuin ornag-ornag tidak mengetahuinya.

Biasanya sebelum menghadap raja mereka diharuskan merawat diri Selama satu tahun, enam bulan memakai minyak mur dan enam bulan lagi memakai minyak wangi-wangian. Setelah itu masih harus menunggu giliran dipanggil oleh raja. Biasanya mereka yang dipanggil untuk menghadap raja, boleh meminta apa saja sebelum bertemu dengan raja, namun tatkala giliran Ester , ia tidak meminta apa-apa. Itu sebabnya maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari semua perempuan lain. Baginda mengenakan mahkota kerajaan ke aats kepalanya dan mengangkatnya menjadi ratu menggantikan wasti.


2. One Night With The King, Mordekhai berhasil menyadarkan Ester

Di dalam kegembiraan raja memilih Ester menjadi ratu menggantikan wasti, teryata di depan pintu gerbang Istana sida Bigtan dan Teresh merasa sakit sakit hati kepada raja. Kita tidak tahu mengapa mereka sakit hati. Saya memperkirakan saja, mungkin saudara perempuannya tidak terpilih menjadi ratu? Itu sebabnya mereka berdua sepakat berniat hendak mebunuh raja. Namun rupanya niat buruk ini tercium oleh Mordekhai, sehingga secepatnya ia memberitahukan kepada Ester. Dan Esterpun dengan cepat tanggap mempersembahkan informasi ini kepada raja atas nama Mordekhai. Ester 2 : 23 mencatat “ Perkara itu benar, maka kedua orang itu disulahkan di tiang peristiwa itu dicatat dalam sejarah”

Yang agak mengherankan adalah, tatakala peristiwa pembunuhan itu berhasil terungkap dan digagalkan, Haman justru yang mengalami kenaikan pangkat. Padahal yang berjasa semestinya adalah Mordekhai. Haman adalah pejabat yang sangat benci kepada Mordekhai, karena Mordekhai tidak pernah sembah sujud dihadapannya. Mengapa demikian? Kemungkinan karena orang Yahudi memilki hukum Taurat yang mengajarkan bahwa “Jangan ada allah lain, apalagi sujud menyembah kepadanya”. Bersujud kepada sesama manusia berarti meperilah manusia itu, itu sama dengan menyembah berhala. Itu sebabnya maka Mordekhai mepertahankan keagamaannya, ia hanya mau sembah sujud kepada Tuhannya saja. Hal ini lah yang membuat rasa benci yang makin bertambah dari Haman, apalagi ketika diketahaui bahwa Mordekhai adalah orang Yahudi, maka Haman bukan hanya hendak membunuh Mordekhai, namun atas kehebatan Haman, raja telah menyetujui rancangannya untuk membunuh seluruh orang Yahudi. (lih Ester 3 : 6, 10)

Tatkala Mordekhai mendengar semua yang terjadi ini, maka ia mengoyakkan pakiannya pertanda ia berkabung, itu sebabnya ia tidak boleh masuk ke dalam pintu gerbang istana, karean tidak seorangpun yang boleh masuk dengan pakaian berkabung. Pada saat Ester mengetahui keadaan Mordekhai ini, maka sangatlah risau hatinya. Itu sebabnya Ester mengirim orang untuk bertanya apa gerangan yang sedang terjadi dengan Mordekhai itu. Kemudian Mordekhai menceritakan semua rancangan Haman dan menunjukkan salinan perundang-uadangan yang telah disahkan untuk membunuh orang Yahudi di Susan beberap waktu yang lalu. Kepada Hatah ornagnya Ester, Mordekhai memberi pesan agar Ester segera menghadap raja. Namun Ester menjawab Mordekhai bahwa walaupun ia sebagai ratu, ia tidak dapat begitu saja bertemu raja, kalau raja tidak mengulurkan tongkat emasnya. Sudah tiga puluh hari ini ia tidak dipanggil untuk menghadap raja.

Ester mendapat balasan dari Mordehkai yang nadanya sangar menantang: “ Jangan kira karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi” Kelanjutannnya , “Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu” ( Ester 4 : 13-14) Kalimat “Pertolongan dan kelepasan dari pihak lain” sengaja saya pertebal hurufnya, karena di sinilah letak intervensi dari Tuhan dan hal inilah yang membuat mengapa kitab Ester kita pertahankan masuk di dalam Alkitab kita. Kalimat ini sangat menggetarkan Ester, itu sebabnya Ester minta supaya Mordekhai berpuasa mendukungnya untuk menghadap raja.

Sekadar rileks, beberapa waktu lalu saya pernah menerima sebuah email yang mengkisahkan tentang Tikus. Seekor tikus mengintip celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Tapi, dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!" Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggrauki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku sakit kepala-lah." Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!" "Wah, aku menyesal dengan khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam doa-doaku!" Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. "Oh? Sebuah perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar yah?" kata lembu itu sambil ketawa, berleleran liur. Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Si istri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan, sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itu pun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya. Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak langsung sembuh. Banyak tetangga yang datang membesuk, dan tamu pun tumpah ruah ke rumahnya. Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing di kandang dia jadikan gulai. Tapi, itu tak cukup, bisa itu tak dapat ditaklukkan. Si isteri mati, dan berpuluh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang pun dijadikan makanan, untuk puluhan pelayat dan peserta selamatan.

Dari cerita ini kita mendapat pelajaran bahwa, apabila kita mendengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan dipikir itu tidak ada kaitannya dengan dirinya, ingatlah bahwa apabila ada "perangkap tikus" di dalam rumah, seluruh "ladang pertanian" ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari pada baiknya. Oleh sebab itu Mordekhai menasihati Ester agar jangan anggap remeh dengan persoalan di luar kerajaan.

Bukankah sering kali kita menghadapi keadaan demikian? Di luar sana ada persoalan, dan masalah, kita masih berpikir tidak ada hubungannya dengan kita? Tatkala Korea Utara mengadakan pencobaan Nuklir, apakah masalah itu benar-benar tidak ada kaitannya dengan kita? Tatkala lingkungan kita bobrok, apakah hal itu benar-benar tidak ada hubungan dengan kita? Pernahkah terpikir dari kita untuk meperbaikinya? Pernahkah kita melakukan sesuatu? Lebaran kali ini saya mendengar banyak sekali orang-orang Indonesia yang berlibur ke Luar Negeri, beberapa orang memang saya ketemu di sini, karena mereka mengunjungi anak-anaknya. Ada teman saya yang ke Sydney Australia, yang lain lagi ke Kuala Lumpur , Malaysia. Masih ribuan orang yang saya tidak tahu dan tidak kenal yang juga berpergian ke Luar Negeri. Jika saya katakan pada orang-orang Amerika bahwa masyarakat Indoensia perlu ditolong karena mereka sedang krisis, banyak bencana terjadi dan sebagainya, saya yakin mereka akan menertawakan saya. Rakyat Indonesia sesungguhnya tidak krisis ekonomi, yang ada adalah Krisis Berbagi Kasih kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan dan masalah. Akibatnya sekelompok ornag bersenang-senang, dan yang lainnya menderita. Kalaupun terpaksa, maka yang dibagikan hanya sekadar berupa bantuan Sembako


3. One Night With The King, raja Ahasyweros membalas jasa kebaikan yang dilakukan Mordekhai

Mata pelajaran apa yang paling membosankan kita? Sering kali bagi mereka yang tidak suka dengan sejarah menganggap bahwa mata pelajaran itu sangat membosankan, sebab selalu berbicara tentang tahun-tahun masa silam dan nama-nama orang yang sudah meninggal dunia. Saya tidak tahu siapa yang memulai kebiasaan ini, ada pula orang percaya yang mengatakan bahwa, bila tengah malam tidak bisa tidur, maka ambil Alkitab lalu membacanya supaya cepat tidur. Ingat, anjuran ini adalah ajaran sesat, bila tidak bisa tidur jangan membaca Alkitab, kualat. Justru kalau hendak membaca Alkitab, lakukanlah setelah Anda bangun dari tidur, sebab saat itu Anda lagi bersemangat dengan tenaga baru.

Ester 6 diawali dengan catatan bahwa raja Ahasyweros tidak dapat tidur malam itu. Itu sebabnya ia memanggil orangnya untuk membacakan catatan sejarah, tidak tahu apakah dengan mebacakan kitab sejarah, raja menjadi gampang tidur. Di dalam sejarah yang dibacakan tercatat bahwa Mordekhai pernah memberitakan bahwa Bigtan dan Teresy kedua sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu beriktiar membunuh raja. Maka rajapun bertanya, "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apapun." Permisi Tanya, pernahkah Anda mengalami kondisi seperti Mordekhai ini? Anda telah mengeluarkan banyak tenaga dan usaha bahkan mengorbankan banyak uang demi membantu atau menolong seseorang, namun orang yang Anda tolong tidak menghargai Anda. Atau sebaliknya, Anda pernah ditolong, didukung , namun hingga hari ini sama seperti raja Ahasyweros Anda belum mengucapkan sepatah kata “Terima Kasih” kepada orang tersebut? Malam itu juga, raja merasa perlu memberikan sesuatu penghormatan kepada Mordekhai.

Raja bertanya kepada Haman, apakah yang harus dilakukan kepada orang yang berkenan menghormatinya? Kata Haman di dalam hati, siapa lagi kalau bukan dirinya yang paling berkenan dihadapan raja? Apalagi saat itu Haman baru mengantongi undangan dari Ester untuk hdir bersama raja did lam suatu perjamuan khusus. Itu sebabnya maka Haman menjawab, kepada orang yang patut mendapat penghormatan raja itu harus dikenakan pakaian kerajaan, lalu naikkan ke kuda yang pernah dinaiki raja dan kenakan mahkota di kepalanya. Sesudah itu arakkan orang tersebut kepada orang banyak. Betapa kaget dan jengkelnya Haman, tatkala raja Ahasyweros memerintahkan kepada Haman untuk melakukannya pada Mordekhai. Satu peringatan kepada kita, jangan pernah berniat jahat dan menganggap remah pada orang lain, kadang Tuhan bisa memakai cara tersendiri mempermalukan kita dihadapan orang tersebut.

Sekarang apakah Anda ada berhutang kebaikan pada seseorang yang sudah terlupakan? Terus terang saya tidak tahu ada atau tidak? Namun jika Anda mengaku diri sebagai orang yang sudah diselamatkan Tuhan, itu berarti Anda sedang berhutang kepada Tuhan Yesus bukan? Bagaimana cara Anda mengembalikan kebaikanNya? Kadang saya bertemu dengan orang yang mengaku percaya, namun di dalam kehidupannya tidak menunjukkan cirri dan tingkah bahwa ia orang percaya. Jangankan memberi persembahan untuk medukung pelayanan, hadir saja ke gereja sudah tersendat-sendat. Sedikit sibuk dengan pekerjaan, atau kuliah, maka kegiatan ke gereja dan pelayanan yang dikorbankan. Itukah rasa ungkapan terima kasih kita? Jika kita sungguh mengakui Tuhan Yesus sangat mengasihi kita dna telah menyelamatkan kita, maka apapun kita rela korbankan untuk Dia.

4. One Night With The King, Haman digantung dengan gantungan yang dibuat sendiri, orang Yahudi selamat

Kejengkelan Haman semakin bertambah, itu sebabnya ia harus dengan segera melenyapkan Mordekhai. Tiang gantungan sudah disediakan, tinggal tunggu waktu yang tepat untuk melenyapkannya. Haman merasa pengharapannya masih ada, sebab dia masih mengantongi undangan perjamuan dari sang ratu. Namun rupanya tanpa di duga, justru di perjamuan inilah, kedok Haman terbongkar. Ester membuka kartu Haman. Raja Ahasyweros murka, dan menaikkan Haman ke tiang gantungan yang telah diperbuatnya untuk Mordekhai dan ornag Yahudi.

Ester telah melakukan karya yang besar, coba bayangkan bila Haman tidak mendapat penghukuman ini, maka orang-orang Yahudi akan dibantai habis. Karya besar yang dilakukan Ester beresiko tinggi, bila raja tidak berkenan bertemu dengannya, maka ia bisa mendapat hukuman pula. Namun ia sudah siap dan rela mengorbankan segala-galanya demi penyelamatan satu bangsa. Tidak dapat kita pungkiri, tangan Tuhan terlibat di dalamnya.

Kita juga diingatkan kepada Tuhan Yesus bukan, ia rela mengambil resiko besar, ia mati sendiri di atas kayu salib demi penyelamatan kita dari kuasa maut. Bayangkan saja, jika Tuhan Yesus tidak bersedia mengalami pengorbanan, tentu Anugerah tersebut tidak kita terima hari ini.

One Nigh With The King mengajarkan kita bahwa sebagai orang percaya kita harus sungguh-sungguh menghargai kesempatan yang ada. Kita jangan menganggap remeh orang lain, apa lagi mereka yang sedang ditimpah persoalan. Hidup manusia itu seperti roda yang berputar, mungkin saat ini kita berada pada posisi yang paling puncak, jadi kelihatannya aman-aman saja. Namun jangan lengah, orang yang berada dipuncak berarti harus bersiap-siap menuju ke bawah. Jangan pernah merasa kecewa bila tidak mendapat perhatian atau penghargaan orang lain, sekali lagi penghargaan manusia sifatnya sementara. Tatkala Anda dipuji terus-menerus, justru Anda perlu hati-hati, mungkin besok Anda akan mendapatkan cacian. Ingatlah ayat ini , Ibrani 6:10 “Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang”.

*) Tadinya saya tidak tahu kalau film Ester lagi main di Bioskop, sehabis kotbah di Sacramento salah seorang jemaat di sana bertanya, apakah saya terinsipirasi menyampaikan Ester dari film One Ninght With The King? Kaget juga, saya, namun inilah alasan saya untuk mengatakan bahwa saya tidak lagi promisi film itu, saya sendiri belum nonton film tersebut, kecuali ada tiket gratis.

No comments: